Selasa, 04 November 2014

bali tolak reklamasi

balikan Bali Kami: #BaliTolakReklamasi

campaign-BTR-01

Bali Bergerak” Kompilasi Musisi Tolak Reklamasi

foto bareng musisi di album kompilasi #BaliBergerakRencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektar oleh investor PT.TWBI (PT. Tirta Wahana Bali International) yang didukung gerombolan politisi di daerah, maupun di Senayan terus mendapatkan perlawanan rakyat. Rakyat kini kian lantang bersuara menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dengan berbagai cara mereka sendiri, baik dengan cara aksi demontrasi, mendirikan baliho maupun menyuarakan lewat social media.

Seperti yang ditempuh gerombolan musisi yang selama ini dikenal getol menyuarakan penolakan reklamasi. Sadar dan tak mau tanah kelahirannya dijarah, dirusak oleh penjahat proyek reklamasi, Mereka bersolidaritas menyuarakan penolakan reklamasi menggunakan media kesenian, yakni merilis album kompilasi berjudul “Bali Bergerak” Senin hari ini di Antida Sound Garden, Denpasar.
Album kompilasi yang diisi oleh deratan band Bali ini akan di launching pada Minggu (19/10) mendatang, serangkaian Event Budaya Tolak Reklamasi di Pantai Padang Galak, Kesiman. Band yang terlibat dalam kompilasi ini diantaranya Eco Defender, The Dissland, Rollfast, Joni Agung & Double T, The Bullhead, The Hydrant, Superman Is Dead, Navicula, Nosstress, Made Mawut, Scares Of Bums, Ripper Clown dan Ugly Bastard.
Di awal munculnya gerakan penolakan reklamasi Teluk Benoa, beberapa musisi sudah membuat lagu sekaligus klip berjudul Bali Tolak Reklamasi. “Seiring waktu makin banyak musisi yang menyatakan sikap, akhirnya kita sepakat untuk membuat album kompilasi. Dan musik adalah senjata perlawanan kami,” jelas Dodix salah satu pengagas album ini.
Adanya album kompilasi semakin menegaskan gerak perlawanan di kalangan musisi kian membesar. Menurut Dodix yang juga manajer band Superman Is Dead, banyak musisi yang ingin terlibat dalam album ini, namun karena keterbatasan waktu akhirnya album ini diisi oleh band yang telah terkonfimasi terlebih dulu.
“Banyak cara untuk menyuarakan penolakan reklamasi, dan album ini adalah salah satunya. Musisi yang ingin menyuarakan penolakan tak harus bergabung dengan kami. Mereka bisa menyuarakan di setiap manggung atau lewat sosial media. Kita harap kedepan akan ada album kompilasi selanjutnya,” harapnya.
Hadir pula dalam jumpa pers, perwakilan masing-masing band yang terlibat dalam ambul kompilasi “Bali Bergerak” di antaranya Eka SID, Nova SOB, Ega dari Rollfast, Gilang Ugly Bastard dan lainnya.
Gembul Navicula menyatakan, album ini sebagai tonggak perlawanan para musisi, menjadi penyemangat sekaligus senjata untuk terus melawan keserakahan para investor yang berambisi mereklamasi Teluk Benoa.” Selain mendengar lagu dari band yang tergabung, lewat album ini kami juga mengedukasi para pendengar tentang dampak buruk reklamasi, dan Navicula sangat bangga ada di barisan ini,” jelas drumer dari Navicula.
Senada dengan Gembul, Angga dari Nosstress mengutarakan, hadirnya album kompilasi ini adalah cara musisi untuk menyuarakan perlawanan tehadap rencana reklamasi. dan tak hanya musisi, setiap orang yang ingin menyuarakan penolakan bisa bersuara dengan caranya masing-masing.
“Jangan merasa kalah sebelum berperang. Kami ada di sini dan akan tak akan pernah menyerah dan terus melawan,” tegas Angga.
Ditambahkan Copok vokalis dari The Bullhead, menolak proyek perusak masa depan ini adalah mulia. Jika memilih diam, bahkan ikut menjadi bagian dari pro reklamasi, maka kedepan Bali akan kian dekat dengan kehancuran. “Album kompilasi dari musisi-musisi yang tergabung di ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) adalah bagian dari gerakan rakyat menolak diam dan tunduk,” serunya.
Album yang akan dilauching Minggu mendatang ini, dijual dengan harga Rp 35 ribu. Hasil penjualan album kompilasi “Bali Bergerak” akan dipakai untuk kegiatan gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa. “Sementara ini kita jual di semua gerai Rumble yang memang dari awal selalu mendukung gerakan ini. Semua hasil penjualan akan kami pakai untuk membiaya gerakan,” tutup Dodix. [b]
Band/Musisi dan Judul Lagu :
Eco Defender – Serenada
The Dissland – Kayu Besi Tanah Air Ibu Pertiwi (Musnah)
Rollfast – The Death Stare
Joni Agung & Double T – Indahnya Hidup Ini
The Bullhead – Anarchy Evolution
The Hydrant – Proyek
Superman Is Dead – Water Not War
Navicula – Mafia Hukum
Nosstress – Endonesya, Begitu Katanya
Made Mawut – Krisis Pangan
Scares Of Bums – Kepalkan Tangan Kiri
Ripper Clown – Stop The Bullshit
Ugly Bastard – Bakar Ilusi Pulau Surga

0 komentar:

Posting Komentar