Senin, 16 Maret 2015

CURAHAN NEGRIKU

CURAHAN NEGRIKU
Oleh Umuqulsum Nuraini U.K.

Bumi penuh warna kian memanja
Lukisa bumi menjulang kesatria
Berdesir berayun dalam buaian
Bahtera keemasan lambing kejayaan
Tebar senyum cahya alam sejenak hapus kegelisahan

Seiring terdengar oleh insan pribumi
Suara-suara dengan degub jantung nurani
Kala itu ribuan tahta beradu sumpah
Beralas sepatu kilat… baju kebesaran….. mobil mewah… istana megah
Langkah hanya tertuju pada sorot-sorot kamera
Tapi….. kenyataan selalu diindahkan
Kenyataan bukan lagi fakta
Kekayaan bukan lagi kemakmuran
Pemimpin bukan lagi panutan
Kemerdekaan telah bertepuk sebelah tangan

Mereka bangga akan kejayaan
Mereka menelan batang tubuh saudara
Mereka menenggelamkan para jelata
Merekalah sang buta keadilan
Inilah fakta yang terkubur dalam

Kini bersarang dalam duka
Pertiwi kini bersedih menyambut pagii
Bumi menangis menopang raga tak berdaya
Tubuh para jelata telah terkapar
Terhempas……. Terinjak……. Dan terhina
Melayang sudah nyawa persada karna nestapa
Kekayaan negri tak lagi memberi arti
Hanya berharap kegelapan segera sirnadari ruang-ruang kosong masa depan
Dan Negriku terlepas dari lumpur dan benalu

0 komentar:

Posting Komentar